- Details
-
Written by Administrator
-
Hits: 2305
Stroke dapat terjadi karena dua hal:
- Pembuluh darah di otak pecah dan mengalami pendarahan, menyebabkan kerusakan jaringan otak. Kejadian ini disebut sebagai stroke hemoragik (stroke pendarahan). Faktor penting yang berhubungan dengan hal ini adalah hipertensi.
- Terbawanya bekuan darah oleh aliran darah menuju ke otak. Bekuan darah tersebut dapat melewati pembuluh darah dan ketika melewati pembuluh darah yang sangat sempit dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah pada otak.
Mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke
Hampir sepertiga pasien yang mengalami serangan jantung meninggal sebelum mendapatkan pertolongan medis. Begitu pula dengan pasien yang mengalami stroke, walaupun sudah mendapatkan treatment medis, besar sekali kemungkinan pasien mengalami kelumpuhan atau kematian. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui gejala penyakit tersebut sejak dini sehingga dapat segera melakukan pencegahan terhadap penyakit tersebut.
Beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung dan stroke berhubungan erat dengan gaya hidup kita, misalnya :
- Merokok
- Pola makan yang tidak sehat
- Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup tersebut dapat mengarah kepada tiga masalah serius :
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Gula darah tinggi (diabetes)
- Kolesterol tinggi (hiperlipidemia)
Beberapa faktor resiko tersebut merupakan faktor resiko paling penting yang berhubungan dengan serangan jantung dan stroke.
Merokok
Asap rokok penuh dengan berbagai zat yang dapat merusak paru-paru, pembuluh darah, dan jantung. Zat-zat tersebut menjadi saingan terhadap oksigen di dalam darah dimana oksigen tersebut sangat dibutuhkan oleh jantung dan otak agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Asap rokok meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Asap rokok juga dapat menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru, dan sangat membahayakan bayi selama dalam kandungan. Menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif.
Pola Makan yang tidak sehat
Contoh pola makan yang tidak sehat antara lain :
- Mengkonsumsi makanan secara berlebihan (terlalu banyak kalori)
- Terlalu banyak lemak, gula, atau garam
- Kurang mengkonsumsi buah dan sayuran
Jika konsumsi makanan berlebihan dan aktivitas fisik sangat rendah, maka akan terjadi penambahan berat badan. Hal ini lama-lama dapat menyebabkan kegemukan. Kegemukan ini dapat menjadi pencetus terjadinya diabetes, hipertensi, dan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Pola makan tidak sehat dapat terjadi karena terlalu banyak mengkonsumsi fast food (Junk food) dan soft drink yang banyak mengandung lemak dan gula.
Fast food juga biasanya mengandung kadar garam yang tinggi, yang juga merupakan pencetus terjadinya hipertensi.
Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik dapat menurunkan resiko serangan jantung dan stroke dengan jalan :
- Membantu tubuh untuk membakar lemak dan gula serta membantu menjaga keseimbangan berat badan
- Menurunkan tekanan darah
- Meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh
- Mengurangi stress
- Meningkatkan kekuatan otot jantung dan tulang
- Memperbaiki peredaran darah
Seorang yang memiliki pola hidup dengan fisik yang aktif biasanya merasa lebih baik dan lebih bahagia. Mereka juga tidur lebih nyenyak, lebih energik, dan lebih percaya diri, serta mampu berkonsentrasi dengan baik.
Untuk memperoleh manfaat dari aktivitas fisik ini tidak harus dengan cara berlatih olah raga secara berlebihan. Berjalan, berkebun, atau mengerjakan hal-hal lain di rumah yang memerlukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari dapat menurunkan resiko serangan jantung dan stroke.
Masalah yang timbul akibat gaya hidup
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tekanan darah merupakan kekuatan darah yang menekan dinding pembuluh darah. Jika tekanan darah tinggi, maka jantung akan bekerja lebih keras dibanding seharusnya; lama-kelamaan akan memperlemah jantung.
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya serangan jantung. Dan tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko terbesar terjadinya stroke.
Untuk mencegah terjadinya tekanan darah tinggi maka diperlukan pola hidup yang aktif, menjaga keseimbangan berat badan, dan pola makan yang sehat.
Pola makan sehat termasuk :
- Konsumsi yang cukup akan buah-buahan dan sayur-sayuran
- Membatasi konsumsi garam pada makanan
- Mengurangi konsumsi alkohol
Jika sudah dilakukan perubahan pada pola hidup seperti tersebut diatas tetapi belum terjadi penurunan tekanan darah, maka diperlukan obat-obatan sesuai anjuran dokter.
Kadar Gula Darah Tinggi (Diabetes)
Tubuh memproduksi hormon yang dinamakan insulin, hormon ini berfungsi untuk merubah gula (karbohidrat) dari dalam darah untuk disimpan dijaringan otot. Penyakit diabetes terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang memadai, atau tidak bekerja sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu, gula menumpuk di dalam darah. Peningkatan kadar gula darah ini juga meningkatkan kecepatan pembentukan aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah).
Pengelolaan diabetes dilakukan dengan cara perubahan pola makan dan pola hidup, serta mengikuti anjuran dokter untuk konsumsi obat-obat yang mengontrol kadar gula dalam darah.
Lemak Darah Tinggi (hiperlipidemia)
Lemak darah diantaranya meliputi kolesterol dan trigliserida. Peningkatan kecepatan terjadinya aterosklerosis diakibatkan karena tingginya kadar lemak darah yaitu tingginya kadar kolesterol atau kadar trigliserida.
Jika dalam darah kadar kolesterol atau trigliserida tinggi, maka sangat dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan perlu dilakukan pengontrolan terhadap berat badan, serta mengikuti anjuran dokter untuk mengkonsumsi obat-obat penurun kadar kolesterol atau trigliserida.
Kombinasi faktor-faktor resiko
Jika seseorang mempunyai dua atau lebih dari tiga faktor resiko tersebut (tekanan darah tinggi, diabetes, hyperlipidemia), maka resiko terjadinya serangan jantung dan stroke sangat tinggi. Semakin banyak faktor resiko, semakin tinggi resiko terkena serangan jantung atau stroke.
Selanjutnya