24 - 09 - 2023

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

00714500
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
164
179
164
712900
5107
7461
714500
Your IP: 3.214.184.223
Server Time: 2023-09-24 16:47:05

Main Menu
Info
Karmel Stroke Centre

KARMEL STROKE CENTRE - IF YOU CARE JUST SHARE

Follow Us

Powered by CoalaWeb
Terbaru
Articles

Seluruhnya orang sempat merasakan nyeri tulangbelakang (back pain), baik di leher, punggung, ataupun pinggang. Terhadap rata rata(90%) nyeri tulang belakang bakal hilang bersama obat penghilang nyeri sederhana (obat warung). Sepuluh persennya dapat timbul kembali. Meski prosentasenya sedikit, akibat yg ditimbulkannya amat berat, diantaranya cacat saraf menetap. Cacat saraf sanggup berupa kelumpuhan lengan & tungkai ke-2 segi, impotensi, & kehilangan kekuatan dalam mengontrol kemauan berkemih & buang air agung.

Nyeri kepada tulang belakang akan adalah gejala awal saraf terjepit yg disebabkan oleh menyempitnya lokasi / rongga yg dilalui saraf atau sekelompok saraf. Penyempitan ini dalam bahasa medis dinamakan dgn Stenosis. Penyebab jepitan saraf di tulang belakang (stenosis) mampu berupa tumor saraf tulang belakang, sebaran kanker ke tulang belakang, infeksi & sebaran infeksi ke tulang belakang, trauma atau benturan terhadap tulang belakang, & penyakit degenerasi atau penuaan dini jaringan.

Penuaan dini jaringan di daerah tulang belakang bakal berupa penuaan dini bantalan antar ruas tulang belakang yg menyebabkan penonjolan kepada ruas tulang belakang (Herniasi nucleus pulposus = HNP), HNP ialah penyakit degenerasi terhadap daerah tulang belakang yg jadi awal dari proses penjepitan saraf tulang belakang yg mampu berakibat fatal ialah kelumpuhan.

Penyebab dan Gejala HNP

HNP tidak jarang berjalan terhadap daerah perbatasan antara ruas tulang belakang yg tidak sedikit bergerak dgn ruas tulang belakang yg tak bakal bergerak.Daerah ini ialah daerah yg paling tidak sedikit mendapat beban mekanik maka langsung mengalami penuaan & kehilangan elastisitas.Akibatnya sanggup berlangsung penonjolan bantalan antar ruas tulang belakang yg menekan / menjepit saraf. Hal yg memudahkan terjadinya proses penuaan meliputi merokok, faktorketurunan / genetik, sikap badan yg tak serasi, & beban benturan terutama yg berulang. Ruas tulang belakang yg lebih sering terkena merupakan ruas leher bawah & ruas pinggang bawah.

Gejala & pertanda HNP bergantung kepada ruas tulang belakang yg terkena & berat ringannya penekanan/jepitan yg berlangsung. HNP kepada ruas leher dapat menyebabkan rasa nyeri atau pegel kepada leher atau bahu yg tersebar ke lengan. Rasa nyeri terhadap HNP bakal bertambah disaat batuk atau mengejan. Gajala lain meliputi rasa kesemutan atau baal/kebas yg tersebar ke lengan.. Kepada HNP yg berat bakal ditandai oleh kelumpuhan anggota gerak. Kepada step awal kelemahan dalam menggenggam, setelah itu kesusahan mengangkat lengan seperti aktivitas menyisir rambut atau mengancing pakaian. Kepada kondisi yg lebih berat kelumpuhan bakal diikuti lengan sudut lain & ke-2 tungkai. Gejala lain yg akan timbul merupakan impotensi.

HNP kepada ruas pinggang dapat memunculkan rasa nyeri kepada pinggang yg tersebar ke tungkai. Biasanya ke daerah betis. Dalam bahasa awam rasa nyeri seperti nyetrum. Seperti halnya HNP leher, nyeri terhadap HNP pinggang pun dapat lebih terasa diwaktu batuk atau mengejan. Gejala lain ialah rasa kesemutan, Baal/kebas. Terhadap kondisi yg lebih berat rasa nyeri bakal makin terasa waktu berlangsung atau duduk lama. Kelumpuhan terhadap HNP pinggang ialah ketidakmampuan terjadi bersama jingkat/jinjit atau terjadi dgn tumit.

Sensor Pelengkap

Utk tentukan diagnose & beratnya penyakit, difungsikan sensor pelengkap merupakan sensor hantaran listrik serabut saraf bersama EMG.

Sensor struktur ruas tulang belakang bersama rontgen tulang leher atau pinggang, & sensor MRI atau CT Scan. Sensor MRI lebih menguntungkan sebab sanggup menonton struktur jaringan lunak seperti jaringan saraf.

Pengobatan

Pengobatan saraf terjepit meliputi pengobatan medika atau pemberian obat-obatan, fisioterapi, & operasi. Sebahagian besar(70%) HNP yg baru mula-mula kali & belum merusak saraf tak memerlukan operasi. Kepada kasus ini diberikan obat penghilang nyeri, penyembuh radang, & fisioterapi sewaktu 3 bln. Jika keluhan menetap atau bertambah berat dipertimbamgkan untukoperasi. Alternatif pengobatan terhadap keadaan ini yaitu blok saraf (penyuntikan obat anti radang & / atau anti nyeri ke saraf yg terjepit ).

Kapan Operasi dilakukan?

Operasi digunakan jikalau jepitan saraf telah mengintimidasi terjadinya kerusakan saraf.Operasi di inginkan dapat menghilangkan nyeri, mencegah kerusakan saraf, & mengizinkan terjadinya kesembuhan saraf jika kerusakan belum berat. Dokter bedah saraf memakai petanda tertentu utk menilai butuh tidaknya operasi & memperkirakan hasil yg bakal diperoleh secara operasi. Petanda tersebut diperoleh dari sensor pasien & penilaian kesesuaiannya dgn hasil sensor pelengkap. Makin serasi hasil operasi makin baik. Kepada sensor kasus HNP, dokter bakal jalankan test provokasi buat menentukan diagnose & memperkirakan hasil yg bisa di raih dgn operasi.

Mekanisme operasi saraf kejepit bakal bersifat konvensional atau Bedah Mikro. Bedah Mikro dilakukan bersama pertolongan sarana Lup atau endoskop. Pilihan mekanisme operasi tergantung terhadap ketersediaan sarana & temuan dari sensor pasien & temuan dari gambar MRI. Angka kekambuhan sesudah menjalani operasi berkisar antara 7-14%. Kekambuhan ini kebanyakan timbul terhadap ruas yg sama atau terhadap ruas diatas atau di bawahnya.

Pengobatan terhadap HNP meliputi operasi & non operasi. Terhadap kasus HNP yg belum berjalan deficit neurologis, sebahagian akbar (70%) rasa nyeri bakal menyusut atau hilang bersama obat. Terhadap kasus yg telah berlangsung deficit neulogis berupa hambatan raba-rasa & kapabilitas otot, pengobatan terpilih yakni operasi. Tidak Cuma ke-2 modalitas pengobatan ini, blok saraf yakni alternative pengobatan terhadap kasus-kasus tertentu dgn hasil yg memadai.

Tiap-tiap operasi senantiasa mengandung risiko komplikasi. Komplikasi yg bakal berjalan ialah perdarahan luka operasi, infeksi, & kelumpuhan. Di zaman mutakhir ini risiko komplikasi amat rendah (

Ads
Weblinks
Articles Related Items