- Details
-
Written by Administrator
-
Hits: 6774
Page 2 of 2
Lelah berobat, bahkan sampai pengobatan tradisional, "saya datang ke sentra stroke Karmel. Pertama kali datang dan ikut terapi, masih belum bisa jalan. Tapi sekarang kondisi saya jauh lebih baik, bisa beraktivitas seperti biasa." Pengalaman serupa juga dimiliki Awie (58). padahal, seperti dikatakan istrinya, Christine (48), suaminya terlambat mendapat pertolongan tepat saat terkena stroke April 2003 silam. "Ia punya hipertensi dan infeksi tubuh yang berkepanjangan. Golden period 3 hari setelah serangan, berlalu begitu saja. Ia memang tidak mau ke rumah sakit dan hanya berdiam di rumah selama 5 hari," lanjut Christine. Ketika teman-temannya datang, barulah Awie mau dibawa ke RS. Christine mengaku recovery Awie memang cukup lambat. "Selain golden periodnya lewat, mungkin ada pembuluh darah yang lepas dan menyumbat saraf motorik. Dokter bilang, cacat permanen karena telat. Setelah saya bawa ke sini, ternyata ia bisa kembali berjalan, melakukan aktivitas sendiri seperti mandi dan buang air besar. Jadi, cukup bagus," tutur ibu tiga anak ini.
Anggota lain, Berry Tanukuma (67), bisa dikatakan sangat "akrab" dengan stroke. "Sudah 11 kali saya kena serangan. Yang pertama, waktu umur 46 tahun. Waktu itu saya sedang di kantor. Oleh teman-teman saya dilarikan ke RS di Jakarta Selatan tapi sayangnya tak mendapatkan penanganan yang memadai karena dokter ahli sarafnya sedang berada di luar negeri."Tiga hari ia tak sadarkan diri. Saat siuman, tubuh sebelah kiri tak bisa lagi digerakkan." Duduk tegak ditempat tidur saja, enggak mampu. Tapi penderitaan terberat adalah saya tak mampu bicara," kenangnya.
Dari situ, ia baru tahu telah terkena stroke. Padahal, kalau saja segera ditangani, kecacatan yang dialami tidak separah itu. "pada pasien stroke, ada masa yang disebut golden period yang lamanya tiga jam sesudah serangan. Inilah masa di mana pasien bisa diselamatkan dari kecacatan yang parah. Nah, pada saya, golden period itu terlewat sia-sia karena tiga hari saya tidak tertangani dengan semestinya," ujar Berry yang selama 4 bulan menjalani perawatan di rumah sakit. Setiap hari ia latihan fisioterapi untuk organ-organ tubuhnya yang tidak bisa digerakkan.
KENALI GEJALA AWAL
Stroke, menurut Dr. Hermawan Suryadi, Sp.S, merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. "Stroke juga penyebab utama kecacatan." Padahal, stroke sebetulnya dapat dicegah dan diobati. Pengobatan segera dapat menghindari dari kematian dan mempercepat pemulihan dari kecacatan akibat kerusakan otak yang terjadi saat serangan stroke.
Selain serangan pertama, "Serangan ke-3 dan ke-11 merupakan serangan stroke terberat. Yang ketiga dipicu rasa sedih dan stres karena menghadapi kondisi putri saya yang terancam kebutaan," cerita Berry yang tahun 1987 bergabung dengan Klub Stroke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. "Waktu itu Klub stroke baru ada di sana," jelasnya. Dari sana, ia bergabung dengan klub stroke RS CiptoMangunkusumo, Jakarta." "Penderita stroke umumnya sulit diatur, mudah tersinggung, sulit dimengerti dan diduga apa maunya. Mungkin karena mereka merasa tidak berharga lagi. Nah, dengan bergabung di klub stroke, insan pascastroke bisa kembli memperoleh harga diri, semangat dan keberanian mereka," terang Berry yang kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Termasuk mengendarai mobil sendiri.
Nah, langkah pencegahan terbaik adalah mewaspadai gejala awal stroke. Yang jelas, segera ke dokter bila ada salah satu tanda di bawah ini :
1. Mendadak bicara pelo atau tidak bisa bicara
2. Mendadak lemas separuh tubuh
3. Mendadak kesemutan separuh tubuh atau sekitar mulut
4. Mendadak hilang keseimbangan atau merasa pusing berputar (vertigo)
5. Mengalami nyeri kepala hebat. Apalagi bila disertai mual dan muntah
6. Penglihatan kabur atau gelap pada satu mata atau penglihatan menjadi ganda, atau tidak dapat melihat sisi kiri / kanan.
7. Mendadak susah berpikir atau tidak mampu mengingat sementara
8. Pendengaran mendadak hilang. apalagi disertai kuping berdenging dan vertigo
9. Mulut mendadak miring atau terasa baal (tebal) pada separuh wajah.
Majalah Senior